Senin, 20 November 2017

INOVASI PEMBUATAN KAKABAN DENGAN MEDIA KARUNG CABE


Oleh : Sutisna, S.PKP
Pendahuluan
Inovasi adalah suatu ide, perilaku, produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat. Dengan inovasi baru maka semakin memudahkan orang dalam menjalankan usaha dan kegiatan bisnisnya. Konsumsi inovasi baru bukan untuk seseorang saja melainkan untuk semua mereka yang terkait dalam usaha atau kegiatan tertentu terutama di bidang perikanan dan kelautan.
Inovasi bidang perikanan pembuatan kakaban dengan media karung cabe sebagai penempel substrat telur ikan adalah sebagai kegiatan yang timbul dari sesuatu ide dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui dan  dapat mendorong terjadinya perubahan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan dalam hal ini adalah usaha pembenihan ikan terutama komoditas  ikan lele. Ternyata inovasi teknologi perikanan menjadikan semakin mudah, efektif dan efesien dalam pengaplikasian suatu kegiatan bidang perikanan dan kelautan.
Dalam kegiatan pembenihan ikan selain harus disediakan induk jantan dan betina, kolam atau bak pemijahan serta peralatan dan bahan lainnya, maka dibutuhkan pula yang namanya kakaban karena tanpa kakaban maka pembenihan tidak akan terjadi dengan sempurna dan menguntungkan. Dahulu kakaban sebagai penempel telur terbuat dari alang-alang kering , daun pisang kering atau daun kelapa kering bahkan rumput kering yang di hamparkan begitu saja. Kakaban berkembang terus, sehingga ada usaha penempel telur itu disatukan agar rapih  dan teratur dengan menggunakan bambu dan kayu untuk penggapitnya. Hal ini agak cukup merepotkan, akhirnya seolah-olah kembali ke semula , kini kakaban cukup hanya dihamparkan. 


Bagi para pembudidaya ikan  air tawar, khususnya para pembenih ikan  sudah dipastikan kenal dengan yang namanya kakaban.  Kakaban adalah sebagai bahan/substrat penempel telur ikan hasil perkawinan antara induk jantan dan betina yang dipasang di kolam pemijahan. Kakaban umumnya terbuat dari ijuk yang digapit dengan belahan bambu atau kayu. Ukuran kakaban bervariasi tergantung luas ukuran kolam pemijahan, namun umumnya bisa dibuat dengan ukuran lebar 40 cm dan  panjang 120 cm, untuk setiap kali pemijahan biasanya dipasang 5 -10 buah kakaban per kg induk betina. Kakaban seperti ini masih banyak dipakai oleh beberapa pembenih atau UPR yang ada di kecamatan Palas. Yang mulai mersakan kesulitan untuk mendapatkan bahan kakabannya terutama ijuk.

Gambar Kakaban terbuat dari ijuk


Tujuan
Tujuan inovasi pembuatan kakaban dengan media karung cabe adalah agar dapat mengembangkan usaha perikanan khususnya pembenihan ikan  menjadi lebih efektif, efisien, ekonomis, berdaya saing tinggi, ramah lingkungan dan menghargai kearifan tradisi/budaya lokal.

Masalah
Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan keadaan maka pembuatan kakaban (substrat) penempel telur dari ijuk menjadikan permasalahan. Permasalahan yang timbul akibat penggunaan ijuk untuk kakaban adalah berpengaruh pada kualitas air karena ijuk mengeluarkan kotoran akibat dari lunturnya dan proses pembusukan ijuk dalam air. Parameter kualitas air
yang terpengaruh akibat penggunaan kakaban ijuk adalah kekeruhan,menurunnya kandungan oksigen karena ada proses pembusukan ijuk, dan menimbulkan bau.  Ijuk juga dapat melukai induk yang dipijahkan karena ijuk keras dan tajam sehingga induk bisa cacat dan bisa menyebabkan stres tidak mau mijah . Jika pemijahan dilakukan pada kolam terpal maka dengan tajamnya kakaban ijuk bisa menjadikan kebocoran yang mana jika tidak terkontrol kuantitas air jadi berkurang. Selain itu ternyata ijuk saat ini semakin susah diperoleh karena banyaknya pohon aren yang ditebang untuk keperluan lainnya. Kelemahan lainnya dari penggunaan kakaban ijuk ini adalah apabila telah selesai dipakai tidak sempat dijemur maka akan ditumbuhi oleh jamur yang akan menjadi sumber penyakit pada ikan. Penggunaan kakaban ijuk kurang ramah lingkungan  . Karena Inovasi  ramah lingkungan yaitu teknologi yang tidak mencemari lingkungan dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup, atau disebut juga teknologi yang bersahabat dengan lingkungan. 

                              

Inovasi kakaban
Untuk itu perlu diganti dengan cara baru yang lebih efisien dan efektif serta aman dalam melakukan pembenihan terutama dalam kegiatan pemijahan yaitu dengan mengganti kakaban ijuk dengan bahan kakaban yang lebih baik dan aman. Adapun yang dimaksud dalam hal ini sebagai pengganti kakaban ijuk kita gunakan kakaban/substrat penempel telur yang terbuat dari yang sederhana , mudah didapat, murah dan hasilnya aman yaitu dengan menggunakan karung yang biasanya digunakan untuk cabe atau bawang.


                                                         Gambar foto karung cabe


Keuntungan apa saja yang dapat diperoleh jika kita menggunakan kakaban dari karung cabe, berikut adalah keuntungan–keuntungannya :
1.      Kualitas air dapat lebih terjaga, terutama kekeruhan karena tidak terjadi lunturnya bahan pembuat kakaban dari karung cabe
2.      Mudah diperoleh, kita bisa mencari ke toko-toko penjual karung
3.      Telur ikan dapat lebih merata , tidak menumpuk atau menggumpal karena poripori karung agak jarang-jarang dan halus.
4.      Harga murah, karung cabe yang baru dapt dibeli dengan harga sekitar Rp. 2.500 per buah.
5.      Praktis karena dalam pembuatanya tidak perlu tali apalagi paku dan bambu
6.      Tahan lama, karung cabe bisa dipake dan tahan selama 2 tahun.
Cara Pembuatan
Adapun pembuatanya kakaban dari karung cabe sangatlah mudah dan sederhana yaitu sebagai berikut :
1.      Siapkan karung cabe, bersihkan dengan air, jemur sampai kering
2.      Siapkan ukuran, buatlah ukuran kakaban sesuai dengan ukuran kolam pemijahan, sehingga dasar kolam pemijahan dapat tertutup rapat.
3.      Bila karung yang ada ukuran kurang mencukupi bisa digabung dengan cara dijahit.
4.      Rapikan kakaban yang sedang dibuat                                     
Cara Pemasangan
Sedangkan cara pemasangannya kakaban karung cabe di kolam pemijahan adalah cukup mudah. Siapkan kolam pemijahan masih dalam keadaan kering, pasang kakaban pada dasar kolam sehingga dasar kolam tertutup rapat dengan  kakaban , beri genteng atau bata merah diatas kakaban pada  keempat sudut kakaban dan ditengah agar kakaban tidak mengembang saat diberi air.

Semoga bermanfaat dan selamat menccoba.