Oleh : Sutisna, S.PKP
Pendahuluan
Inovasi adalah suatu ide,
perilaku, produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, diterima dan digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar
warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau
mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat
demi terwujudnya perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga
masyarakat. Dengan inovasi baru maka semakin memudahkan orang dalam menjalankan
usaha dan kegiatan bisnisnya. Konsumsi inovasi baru bukan untuk seseorang saja
melainkan untuk semua mereka yang terkait dalam usaha atau kegiatan tertentu
terutama di bidang perikanan dan kelautan.
Inovasi bidang perikanan pembuatan
kakaban dengan media karung cabe sebagai penempel substrat telur ikan adalah sebagai
kegiatan yang timbul dari sesuatu ide dan praktik-praktik baru yang belum
banyak diketahui dan dapat mendorong
terjadinya perubahan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya yang dilaksanakan dalam suatu
bisnis perikanan dalam hal ini adalah usaha pembenihan ikan terutama komoditas ikan lele. Ternyata inovasi teknologi
perikanan menjadikan semakin mudah, efektif dan efesien dalam pengaplikasian
suatu kegiatan bidang perikanan dan kelautan.
Dalam kegiatan pembenihan ikan
selain harus disediakan induk jantan dan betina, kolam atau bak pemijahan serta
peralatan dan bahan lainnya, maka dibutuhkan pula yang namanya kakaban karena
tanpa kakaban maka pembenihan tidak akan terjadi dengan sempurna dan
menguntungkan. Dahulu kakaban sebagai penempel telur terbuat dari alang-alang
kering , daun pisang kering atau daun kelapa kering bahkan rumput kering yang
di hamparkan begitu saja. Kakaban berkembang terus, sehingga ada usaha penempel
telur itu disatukan agar rapih dan
teratur dengan menggunakan bambu dan kayu untuk penggapitnya. Hal ini agak
cukup merepotkan, akhirnya seolah-olah kembali ke semula , kini kakaban cukup
hanya dihamparkan.
Bagi
para pembudidaya ikan air tawar,
khususnya para pembenih ikan sudah
dipastikan kenal dengan yang namanya kakaban. Kakaban adalah sebagai bahan/substrat penempel
telur ikan hasil perkawinan antara induk jantan dan betina yang dipasang di
kolam pemijahan. Kakaban umumnya terbuat dari ijuk yang digapit dengan belahan bambu
atau kayu. Ukuran kakaban bervariasi tergantung luas ukuran kolam pemijahan,
namun umumnya bisa dibuat dengan ukuran lebar 40 cm dan panjang 120 cm, untuk setiap kali pemijahan
biasanya dipasang 5 -10 buah kakaban per kg induk betina. Kakaban seperti ini
masih banyak dipakai oleh beberapa pembenih atau UPR yang ada di kecamatan
Palas. Yang mulai mersakan kesulitan untuk mendapatkan bahan kakabannya
terutama ijuk.
Gambar Kakaban terbuat dari ijuk
Tujuan
Tujuan inovasi pembuatan kakaban dengan media karung cabe adalah
agar dapat mengembangkan usaha perikanan khususnya pembenihan ikan menjadi lebih efektif, efisien, ekonomis, berdaya
saing tinggi, ramah lingkungan dan menghargai kearifan tradisi/budaya lokal.
Masalah
Namun seiring dengan
perkembangan teknologi dan keadaan maka pembuatan kakaban (substrat) penempel
telur dari ijuk menjadikan permasalahan. Permasalahan yang timbul akibat
penggunaan ijuk untuk kakaban adalah berpengaruh pada kualitas air karena ijuk
mengeluarkan kotoran akibat dari lunturnya dan proses pembusukan ijuk dalam air.
Parameter kualitas air
yang terpengaruh akibat
penggunaan kakaban ijuk adalah kekeruhan,menurunnya kandungan oksigen karena
ada proses pembusukan ijuk, dan menimbulkan bau. Ijuk juga dapat melukai induk yang dipijahkan
karena ijuk keras dan tajam sehingga induk bisa cacat dan bisa menyebabkan stres
tidak mau mijah . Jika pemijahan dilakukan pada kolam terpal maka dengan tajamnya
kakaban ijuk bisa menjadikan kebocoran yang mana jika tidak terkontrol
kuantitas air jadi berkurang. Selain itu ternyata ijuk saat ini semakin susah
diperoleh karena banyaknya pohon aren yang ditebang untuk keperluan lainnya.
Kelemahan lainnya dari penggunaan kakaban ijuk ini adalah apabila telah selesai
dipakai tidak sempat dijemur maka akan ditumbuhi oleh jamur yang akan menjadi
sumber penyakit pada ikan. Penggunaan kakaban ijuk kurang ramah lingkungan . Karena Inovasi ramah lingkungan
yaitu teknologi yang tidak mencemari lingkungan dan tidak berbahaya bagi
makhluk hidup, atau disebut juga teknologi yang bersahabat dengan
lingkungan.
Inovasi kakaban
Untuk itu perlu diganti
dengan cara baru yang lebih efisien dan efektif serta aman dalam melakukan
pembenihan terutama dalam kegiatan pemijahan yaitu dengan mengganti kakaban
ijuk dengan bahan kakaban yang lebih baik dan aman. Adapun yang dimaksud dalam
hal ini sebagai pengganti kakaban ijuk kita gunakan kakaban/substrat penempel
telur yang terbuat dari yang sederhana , mudah didapat, murah dan hasilnya aman
yaitu dengan menggunakan karung yang biasanya digunakan untuk cabe atau bawang.
Gambar foto karung cabe
Keuntungan apa saja yang dapat diperoleh jika kita
menggunakan kakaban dari karung cabe, berikut adalah keuntungan–keuntungannya :
1.
Kualitas air dapat lebih terjaga, terutama kekeruhan
karena tidak terjadi lunturnya bahan pembuat kakaban dari karung cabe
2.
Mudah diperoleh, kita bisa mencari ke toko-toko
penjual karung
3.
Telur ikan dapat lebih merata , tidak menumpuk atau menggumpal
karena poripori karung agak jarang-jarang dan halus.
4.
Harga murah, karung cabe yang baru dapt dibeli dengan
harga sekitar Rp. 2.500 per buah.
5.
Praktis karena dalam pembuatanya tidak perlu tali
apalagi paku dan bambu
6.
Tahan lama, karung cabe bisa dipake dan tahan selama 2
tahun.
Cara Pembuatan
Adapun pembuatanya kakaban dari karung cabe sangatlah mudah
dan sederhana yaitu sebagai berikut :
1.
Siapkan karung cabe, bersihkan dengan air, jemur
sampai kering
2.
Siapkan ukuran, buatlah ukuran kakaban sesuai dengan
ukuran kolam pemijahan, sehingga dasar kolam pemijahan dapat tertutup rapat.
3.
Bila karung yang ada ukuran kurang mencukupi bisa
digabung dengan cara dijahit.
4.
Rapikan kakaban yang sedang dibuat
Cara Pemasangan
Sedangkan cara pemasangannya kakaban karung cabe di kolam
pemijahan adalah cukup mudah. Siapkan kolam pemijahan masih dalam keadaan
kering, pasang kakaban pada dasar kolam sehingga dasar kolam tertutup rapat
dengan kakaban , beri genteng atau bata merah
diatas kakaban pada keempat sudut
kakaban dan ditengah agar kakaban tidak mengembang saat diberi air.
Semoga bermanfaat dan selamat menccoba.